Kamis, 01 Januari 2015

Prospek Properti di Pulau Bali


INFO TERKINI PROPERTI

Prospek Properti di Pulau Bali: Sebuah Surga Wisata yang Terus Berkembang

Pulau Bali, yang sering disebut sebagai "Pulau Dewata," adalah salah satu destinasi pariwisata paling populer di dunia. Selain keindahan alamnya yang memukau, pulau ini telah menjadi magnet bagi investor properti yang melihat potensi bisnis yang sangat menguntungkan di bidang wisata. Dengan perkembangan hotel bintang lima, penginapan berkelas, pondok wisata, villa mewah, dan infrastruktur pariwisata yang semakin maju, prospek properti di Pulau Bali semakin menarik bagi para investor yang ingin berpartisipasi dalam industri pariwisata yang berkembang pesat.




Bali: Magnet Bagi Pariwisata dan Investasi Properti

Bali telah berhasil mempertahankan pesona dan daya tariknya sebagai tujuan wisata utama, mengundang lebih dari jutaan wisatawan setiap tahunnya. Hal ini mendorong pertumbuhan sektor properti di pulau ini. Inilah beberapa alasan mengapa prospek properti di Bali semakin menarik:

Perkembangan Hotel Bintang Lima: Pulau Bali telah menjadi rumah bagi sejumlah hotel bintang lima yang terkenal di dunia seperti The St. Regis Bali Resort, Four Seasons Resort Bali, dan Ayana Resort and Spa. Permintaan akan akomodasi mewah ini terus meningkat seiring dengan kedatangan pengunjung internasional yang mencari pengalaman yang tak terlupakan.




Villa Mewah dan Penginapan Berkelas: Bali juga menawarkan berbagai villa mewah dan penginapan berkelas yang cocok untuk mereka yang mencari privasi dan kemewahan. Ini termasuk villa tepi pantai, vila di tengah hutan, dan penginapan dengan pemandangan gunung yang menakjubkan.

Pondok Wisata: Selain akomodasi mewah, ada juga banyak pondok wisata yang ramah anggaran yang menjamur di seluruh pulau. Ini mengakomodasi para backpacker dan pelancong berbiaya rendah, menciptakan potensi bisnis yang beragam.




Infrastruktur Pariwisata: Pemerintah Bali terus mengembangkan infrastruktur pariwisata dengan peningkatan bandara, jalan, dan fasilitas umum lainnya. Ini menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk investasi di bidang properti.

Kuliner dan Budaya: Bali juga dikenal dengan kekayaan budayanya yang luar biasa, termasuk seni tari, musik, dan kuliner. Banyak investor juga tertarik untuk berpartisipasi dalam bisnis restoran, galeri seni, dan bisnis kuliner lainnya.



Keindahan Alam yang Spektakuler: Lanskap alam Bali yang menakjubkan, termasuk pantai berpasir putih, sawah hijau, dan gunung-gunung yang megah, terus memikat para pengunjung. Investasi properti dengan pemandangan alam yang indah memiliki daya tarik tersendiri.

Tantangan dalam Investasi Properti di Bali

Meskipun prospek properti di Bali menarik, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan oleh para investor. Peraturan perizinan dan kepemilikan tanah oleh pihak asing dapat menjadi kompleks, dan persaingan di sektor properti yang berkembang pesat juga semakin ketat. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang pasar lokal dan kemitraan yang tepat, investasi properti di Bali dapat menjadi langkah yang sangat menguntungkan.




Penutup: Peluang yang Tak Terbatas di Pulau Bali

Pulau Bali tetap menjadi magnet bagi wisatawan dan investor properti yang mencari peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan perkembangan yang terus berlanjut dalam industri pariwisata, keindahan alam yang luar biasa, dan budaya yang kaya, Bali tetap menjadi salah satu destinasi paling menarik di dunia. Para investor yang cerdas dan inovatif memiliki potensi untuk mengambil manfaat dari pertumbuhan yang berkelanjutan di pulau ini dan berkontribusi pada perkembangan industri properti yang semakin berkembang di Bali yang indah ini.




Prospek Properti di Pulau Bali di Jaman Dulu tahun 2015 

Apa pun bentuknya, baik Perumahan, apartemen, hotel, maupun vila diyakini tetap tumbuh subur, meskipun melambat akibat ketatnya system pengucuran Kridit perbangkan, yang berimbas pada menurunnya bisnis property meskipun tidak segnifikan, walaupun demikian property tetap diyakini  memiliki prospek yang bagus di Bali meskipun tidak tergolong sangat istimewa. 

Jutaan wisatawan baik lokal maupun mancanegara setiap tahun datang dan berkunjung ke Bali. Menurut data statistik Pemerintah Propinsi Bali, pada 2014 terdapat sekitar 3,766 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Bali. 




Kondisi ini tentu saja menjadi peluang bagi pebisnis. Seperti apakah prospek properti di Bali khsusnya untuk tempat peristrihatan wisatawan? SELAIN mereka yang langsung berhubungan dengan dunia kepariwisataan, ramainya wisatawan di Bali juga ditangkap oleh para pengembang untuk membangun sejumlah proyek properti. Tentu saja proyek properti itu berkaitan juga dengan dunia wisata, khususnya sebagai tempat tinggal para wisatawan selama menikmati fasilitas wisata di sana.




`Hal itu menyebabkan pembangunan vila, hotel, dan apartemen di Bali tumbuh dengan pesat. Kawasan-kawasan strategis seperti Nusa Dua menjadi impian para pengembang untuk membangun proyek properti. Menurut para akhli properti Bali, dan akhli properti International, Bali memang mempunyai beberapa kawasan wisata yang potensial yaitu Jimbaran, Ubud, Kuta, dan Nusa Dua,Canggu, Tanah Lot, Lovina, dll.




Dari beberapa lokasi tersebut Nusa Dua yang paling ideal. ''Nusa Dua merupakan penyumbang terbesar proyek properti di Bali, yaitu sekitar 41 persen. Setelah itu baru Kuta, Jimbaran, dan Ubud,'' katanya. Selain karena lokasinya yang strategis Nusa Dua juga memiliki keunggulan jika dibandingkan kawasan lain. Infrastrukturnya lengkap dan keamanan terjamin. Di Nusa Dua wisatawan bisa menikmati alam dengan santai dan nyaman tanpa terganggu oleh pedagang asongan.




James Bagus  mengungkapkan, proyek properti yang mempunyai prospek yang bagus di Bali adalah apartemen yang berkonsep resor. Ini juga berlaku di kawasan wisata dunia lainnya seperi Hawaii. Sedangkan vila yang menjamur di Bali kini tidak lagi diminati oleh para wisatawan, khususnya wisatawan asing. ''Ini pula yang sedang kami kembangkan di Bali. Apartemen berkonsep resor memang banyak dicari wisatawan sebab mereka ke Bali untuk liburan. Jadi, mereka ingin istirahat, santai di tempat yang tenang. Apartemen resor menjadi pilihan paling bagus,'' paparnya.




Sementara sektor properti yang paling menonjol di Bali adalah penjualan holiday homes yang kebanyakan berupa villa. Sejak kira-kira dua tahun lalu sampai saat ini 2015 puluhan sampai ratusan proyek vila di Bali yang dipasarkan untuk dijual secara profesional melalui agen-agen properti lokal atau international dengan jumlah vila lebih dari 500 unit.



Penjualan vila di Bali didorong oleh meningkatnya tingkat hunian dan harga sewa vila hotel seperti di Ritz Carlton, Four Seasons, Oberoi, dan Legian. Ini juga didorong oleh tren penjualan holiday homes di tujuan wisata tingkat dunia lainnya seperti di Florida, Hawaii, Phuket, Langkawi, dan Australia yang sudah lebih dahulu populer. Kebanyakan pembelinya adalah investor asing, baik sistem sewa jangka panjang maupun penjualan dengan Hak Pakai atau pun kontrak khusus lainnya. 




Penjualan ini juga dikarenakan sulitnya para wisatawan asing secara sendiri-sendiri membangun vila pribadi untuk holiday homes mereka di Bali. Mereka sulit mencari tanah sewa dan mengurus ijinnya. Sedangkan untuk pasar apartemen di Bali, pihaknya tidak memonitor mengingat pasarnya yang masih relatif kecil dan baru. Tingginya kunjungan wisatawan, baik asing maupun domestik, di Bali juga menjadi salah satu daya dorong pertumbuhan properti di Bali. Meskipun kualitas kunjungan wisatawan asing pada akhir tahun 2014 belum sebaik kualitas wisatawan asing sebelum maraknya serangan teroris di dunia namun cukup memberi harapan.




Setelah krisis 1998, sebetulnya Bali mengalami peningkatan yang samgat pesat sampai serangan 9 September 2001 di Menara WTC, AS dan puncaknya serangan bom Bali pada Oktober 2002. Walaupun terorisme, banyaknya masalah keamanan di Indonesia, dan persepsi belum pulihnya keadaan keamanan, Bali masih menjadi tujuan wisata pulau nomor satu di dunia mengalahkan banyak tujuan wisata terkenal lainnya.





James Bagus menegaskan, Bali seharusnya dapat lebih berjaya dengan tingkat harga sewa kamar hotel yang sebanding dengan tujuan wisata dunia lainnya . Faktor-faktor yang mendukung adalah disiplin pemerintah daerah untuk menjaga jumlah pasokan yang berimbang dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan kepadatan. Selain itu juga disiplin para pelaku pariwisata dalam mengembangkan Bali sebagai tujuan wisata yang tetap unik. 





Caranya dengan tetap mempertahankan budaya Bali yang sangat kuat dan alam yang terpelihara. Para akhli property mengatakan proyek properti yang potesial di Bali adalah apartemen. Untuk vila jumlahnya sudah banyak namun kurang diminati. Akibatnya, biaya pemeliharaan vila tinggi karena pendapatan yang sedikit dibagi untuk jumlah yang banyak. 





Sedangkan pasar apartemen masih potensial. Ini berbeda dengan konsisi di Jakarta yang sudah terjadi over supply apartemen. Sebab, pertumbuhan per tahun sekitar 30 ribu hingga 35 ribu unit. ''Di Jakarta jumlah penyewanya, yaitu para ekspatriat, tidak bertambah banyak. Tapi, jumlah unit yang dibangun bertambah pesat. Lalu siapa yang mau menyewa,'' ujarnya. Sedangkan di Bali, Lanjut James Bagus, jumlah wisatawan asing yang berkunjung sangat banyak.




 Juga wisatawan lokal. Umumnya mereka memiliki uang yang cukup banyak untuk dihabiskan di Bali. Besarnya potensi apartemen di Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian kalangan untuk berinvestasi. Caranya dengan membeli unit apartemen lalu disewakan. 




Tingginya angka wisatawan di Pulau Dewata menjadi pasar yang potensial untuk bisnis sewa-menyewa apartemen ini. Apalagi nilai unit apartemen yang akan terus naik. Jika pemilik menjual lagi unit apartemennya dalam beberapa tahun ke depan, maka dipastikan nilainya akan naik dibandingkan pada saat membeli.