Minggu, 01 Oktober 2023

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Siapkan Pelabuhan Internasional Pengambengan di Bali

INFO BERITA

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Siapkan Pelabuhan Internasional Pengambengan di Bali

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia tengah merancang pembangunan sebuah pelabuhan bertaraf internasional yang akan menjadi tonggak penting dalam pengembangan sektor perikanan di Indonesia. Pelabuhan ini direncanakan akan dibangun di Pengambengan, Negara, Jembrana, Bali. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi untuk mengalihkan fungsi Pelabuhan Benoa yang akan dikhususkan untuk pelabuhan maritim, sehingga Pelabuhan Benoa tidak lagi digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat ikan dan kegiatan terkait perikanan.


                      Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan

Proyek ambisius ini akan melibatkan reklamasi lautan seluas sekitar 170 hektar di sekitar Pengambengan, Bali. Anggaran yang telah disiapkan untuk pembangunan pelabuhan baru ini diperkirakan mencapai sebesar Rp 800 miliar. Pemindahan fungsi Pelabuhan Benoa ke Pelabuhan Pengambengan diharapkan akan membuka era baru dalam pengelolaan sumber daya perikanan di wilayah tersebut.


Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan


Saat ini, Pelabuhan Benoa mampu menampung sekitar 1.000 kapal ikan. Namun, dengan pembangunan Pelabuhan Pengambengan, kapasitasnya diperkirakan akan meningkat menjadi dua kali lipat dari jumlah kapal yang dapat ditampung di Pelabuhan Benoa. Dengan luas lahan Pelabuhan Benoa yang mencapai 30 hektar, Pelabuhan Pengambengan yang berfokus pada kegiatan perikanan akan memiliki kapasitas yang lebih luas.


Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan

Pembangunan Pelabuhan Pengambengan bukan hanya sekadar perpindahan fisik, tetapi juga akan menandai langkah besar dalam meningkatkan potensi perikanan di Bali dan sekitarnya. Beberapa manfaat yang diharapkan dari proyek ini adalah:

1. Penyediaan Fasilitas yang Modern:

Pelabuhan Pengambengan direncanakan dengan fasilitas yang modern dan lengkap, termasuk gudang penyimpanan ikan, fasilitas pemrosesan ikan, dan ruang penyimpanan peralatan perikanan. Hal ini akan membantu para nelayan dan pelaku usaha perikanan dalam menjalankan kegiatan mereka dengan lebih efisien.


Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan

2. Peningkatan Kapasitas Produksi:

Dengan kapasitas yang lebih besar, Pelabuhan Pengambengan akan mampu menampung lebih banyak hasil tangkapan ikan. Ini akan memungkinkan peningkatan produksi perikanan, yang pada gilirannya dapat mendukung perekonomian lokal dan nasional.


Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan

3. Peningkatan Ekonomi Lokal:

Proyek ini juga akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat, termasuk pekerjaan di sektor perikanan, transportasi, dan sektor-sektor terkait lainnya. Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Pelabuhan Pengambengan.

                   
                   Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan


4. Pemeliharaan Lingkungan yang Berkelanjutan:

KKP akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa pembangunan Pelabuhan Pengambengan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Ini akan mencakup langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem laut dan lingkungan sekitarnya.


Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan

Pembangunan Pelabuhan Pengambengan adalah tonggak penting dalam upaya pemerintah untuk mengoptimalkan sektor perikanan di Indonesia. Dengan fasilitas modern, kapasitas yang lebih besar, dan dukungan yang kuat dari KKP, diharapkan proyek ini akan membawa manfaat besar bagi industri perikanan Indonesia dan masyarakat Bali serta sekitarnya. Semoga proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi dan lingkungan di wilayah tersebut.


Gambar Ilustrasi Pelabuhan Megah Bertaraf Internasional di Pengambengan

Reklamasi Laut Seluas 170 Hektar di Pelabuhan Internasional Pengambengan: Menjaga Ekosistem Biota Laut dan Kearifan Lokal

Pada tahun 2023, Pengembangan Pelabuhan International Pengambengan tengah dalam proses tinjauan dampak lingkungan di pemerintah Pusat terkait rencana reklamasi laut seluas 170 hektar tersebut. Reklamasi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan kawasan industri tanpa mengganggu ekosistem biota laut dan kehidupan masyarakat setempat.




Salah satu perhatian utama dalam rencana reklamasi ini adalah menjaga ekosistem biota laut yang kaya dan beragam di sekitar Pengambengan. Ekosistem laut yang sehat memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menyediakan sumber daya alam yang berkelanjutan. Oleh karena itu, sejak awal perencanaan, pemerintah pusat dan daerah telah berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek ini tidak akan merusak ekosistem laut yang ada.




Berbagai langkah akan diambil untuk melindungi ekosistem biota laut di Pengambengan, termasuk:

1. Penilaian Dampak Lingkungan yang Teliti:

Sebelum proyek dimulai, pemerintah melakukan penilaian dampak lingkungan yang teliti. Penilaian ini melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli lingkungan, ilmuwan kelautan, dan komunitas lokal. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi potensi dampak negatif pada ekosistem laut dan merancang langkah-langkah mitigasi yang sesuai.




2. Desain Reklamasi yang Berkelanjutan:

Proyek reklamasi dirancang dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Ini termasuk penggunaan teknologi terbaru untuk meminimalkan dampak lingkungan dan menjaga kualitas air laut sekitar area reklamasi.

3. Pengawasan Ketat Selama dan Setelah Proyek:

Selama pelaksanaan proyek dan setelahnya, akan ada pengawasan ketat untuk memantau dampaknya pada ekosistem laut. Langkah-langkah perbaikan dan pemulihan akan diambil segera jika ditemukan dampak yang tidak diinginkan.

Selain menjaga ekosistem laut, proyek reklamasi di Pengambengan juga dirancang untuk tidak mengganggu penduduk lokal yang sudah lama tinggal di daerah tersebut. Pengembangan pelabuhan akan dilakukan di pantai dan menjorok ke laut tanpa menggusur penduduk setempat. Hal ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menghormati hak-hak masyarakat adat dan mempertahankan keberlanjutan budaya dan kearifan lokal.




Pengambengan yang telah dikhususkan sebagai kawasan industri akan memberikan peluang ekonomi bagi daerah tersebut tanpa mengorbankan lingkungan dan kehidupan masyarakat setempat. Dengan menjaga ekosistem laut dan mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana pembangunan infrastruktur dan industri dapat dilakukan dengan bijaksana dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat lokalnya.




Semua pihak terlibat dalam proyek ini harus terus berkoordinasi dan berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut dan mendukung kehidupan masyarakat Pengambengan. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat mencapai keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan yang sangat penting untuk masa depan yang berkelanjutan.




Pemikir Besar Dibutuhkan untuk Mengangkat Pelabuhan Pengambengan sebagai Pelabuhan Perikanan Bertaraf Internasional

Pengambengan, sebuah kawasan yang indah dan penuh potensi di Jembrana, Bali, kini berada dalam sorotan sebagai kandidat yang menjanjikan untuk menjadi pelabuhan perikanan bertaraf internasional yang akan mengubah wajah industri perikanan Indonesia. Namun, untuk mencapai visi ini, dibutuhkan pemikir besar yang mampu menggambarkan dan mengimplementasikan perubahan besar dalam pengembangan Pelabuhan Pengambengan.




Visi Pelabuhan Pengambengan: Pusat Ekspor Hasil Perikanan Bertaraf Internasional

Visi Pelabuhan Pengambengan sebagai pelabuhan perikanan bertaraf internasional membawa potensi besar bagi kemajuan ekonomi Indonesia. Kawasan ini memiliki karakteristik geografis yang unik, yang membuatnya menjadi tempat yang strategis untuk mengekspor hasil perikanan ke luar negeri. Salah satu contoh yang menonjol adalah ekspor ribuan ton ikan Tuna beku.




Pengambengan adalah jendela Indonesia ke pasar internasional. Kapal-kapal besar bertaraf internasional akan berlabuh di sini untuk memuat dan mengirim hasil perikanan ke berbagai negara di seluruh dunia. Namun, visi ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa pemikir besar yang dapat membawa perubahan ini menjadi nyata.

Pemikir Besar untuk Infrastruktur Darat yang Memadai

Mengembangkan Pelabuhan Pengambengan sebagai pelabuhan perikanan bertaraf internasional bukan hanya tentang infrastruktur pelabuhan itu sendiri. Infrastruktur darat yang memadai juga sangat penting. Pembangunan fasilitas pendukung seperti akomodasi, jalan, jembatan, penginapan, dan sarana pendidikan universitas perikanan bertaraf internasional akan menjadi bagian integral dari kesuksesan Pelabuhan Pengambengan.

Pemikir Besar yang Menerima Perkembangan dengan Cepat

Pemikir besar yang diperlukan untuk mewujudkan visi Pelabuhan Pengambengan juga harus siap menerima perkembangan dengan cepat. Pembangunan infrastruktur dan pelabuhan perikanan bertaraf internasional adalah proyek besar yang memerlukan perubahan besar dalam waktu singkat. Ini melibatkan penyesuaian terhadap peraturan dan kebijakan, investasi yang besar, dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta.

Pemikir besar yang mampu mengatasi tantangan ini akan menjadi kunci keberhasilan Pelabuhan Pengambengan. Mereka harus siap untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk nelayan lokal, pengusaha, dan pemerintah, untuk menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan pelabuhan.


Visi menjadikan Pelabuhan Pengambengan sebagai pelabuhan perikanan bertaraf internasional adalah ambisius dan berpotensi besar untuk mengangkat ekonomi Indonesia. Namun, untuk mencapai visi ini, dibutuhkan pemikir besar yang mampu melihat jauh ke depan, merancang strategi yang inovatif, dan bertindak cepat untuk mengatasi semua tantangan yang muncul. Dengan pemikiran besar dan kerja keras bersama, Pelabuhan Pengambengan dapat menjadi salah satu aset terbesar Indonesia dalam perdagangan hasil perikanan dan kontributor utama dalam pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional.


Jembrana: Potensi Terabaikan yang Tengah Bangkit dari Tidur Panjangnya

Jembrana, sebuah kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Bali, Indonesia, telah menghadapi berbagai tantangan dalam upaya meningkatkan potensinya sebagai destinasi investasi yang menarik. Tahun-tahun sebelumnya, kabupaten ini sering terabaikan oleh investor internasional maupun dalam negeri. Beberapa faktor utama yang mempengaruhi hal ini adalah pejabat publik pemerintah kabupaten yang masih setengah hati dalam mendukung perkembangan investasi Internasional, serta kendala infrastruktur yang signifikan, bahkan mungkin tidak akan banyak memberikan dukungan segnifikan dalam hal dana sebagai investor yang bersedia membangun daerahnya karena mengingat mereka belum mendapat dukungan besar dari pemerintah pusat dan Investor Internasional, mungkin ini adalah kesempatan besar ketika ada kesempatan dari pemerintah pusat untuk mengembangkan Pelabuhan Pengambengan sebagai pelabuahan bertaraf Internasional dan dibutuhkan peranan Pejabat daerah Jembrana untuk mendukung 100% hal tersebut.

Regulasi yang Menyulitkan Investasi

Salah satu masalah utama yang dihadapi Jembrana adalah keraguan investor terkait dengan kestabilan peraturan dan regulasi pemerintah kabupaten. Beberapa investor merasa bahwa lingkungan bisnis tidak cukup kondusif untuk pengembangan usaha mereka. Penting bagi pemerintah kabupaten untuk memberikan kepastian hukum dan memastikan bahwa regulasi yang ada mendukung pertumbuhan ekonomi.Sementara Regulasi Untuk pelabuhan yang bertaraf internasional pasti dikuasai oleh pemerintah Pusat dan Provinsi sehingga bisa jadi Jembrana tak akan kebagian andil besar dalam memutuskan Regulasi yang bertaraf Internasional dan yang pasrah menerima keputusan Pemerintah pusat. Namun Jembrana patut berbangga dengan banyaknya investor dalam negri masuk di Jembrana tntunya akan ada banyak infrasstruktur baru dibangun untuk pengembangan ekonomi daerah bahkan meningkatkan PAD Jembrana 10x lipat.

Tidak Adanya Bandara Internasional dan Akomodasi Bertaraf Internasional

Jembrana selalu kalah saing dengan Pemerintah Provinsi untuk menarik investor dalam membangun akomodasi bertaraf internasional juga menjadi hambatan besar. Salah satu alasannya adalah absennya bandara internasional di wilayah ini. Investor cenderung diarahkan peminpin pemerintah provinsi ke tempat-tempat yang mereka sukai sementara kabupaten lain tidak kebagian kue Investasi Internasional, kemudian ditambah lagi Investor enggan untuk membangun properti mewah tanpa akses yang cepat dan nyaman bagi wisatawan jika di daerah tersebut tidak dekat dengan bandara Internasional. Dengan tidak adanya penerbangan langsung ke Jembrana, banyak wisatawan yang lebih memilih destinasi lain di Bali yang lebih mudah diakses. Mungkin setelah ada akses Jalan Tol Gilimanuk Mengwi yang belum tau rampung kapan maka akan ada investor internasional yang siap membangun di Jembrana.





Kondisi Infrastruktur yang Tidak Memadai

Salah satu tantangan terbesar adalah akses jalan dari Bandara Internasional Ngurah Rai ke Jembrana. Meskipun ada jalan provinsi yang menghubungkan keduanya, jalan ini seringkali memakan waktu berlebihan karena tikungan tajam dan tanjakan yang berbahaya. Keamanan dan kenyamanan adalah faktor penting dalam menarik investor dan wisatawan ke suatu daerah, dan infrastruktur jalan yang buruk dapat menjadi penghalang serius.





Tertundanya Proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi

Pemerintah pusat telah merencanakan proyek jalan tol yang akan menghubungkan Gilimanuk di Jembrana dengan Mengwi di Kabupaten Badung. Proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam mengatasi masalah akses jalan ke Jembrana. Namun, progres proyek ini telah terhambat oleh ketidakpastian seputar dana yang diinvestasikan oleh investor dalam bentuk dolar. Hal ini telah memperlambat pelaksanaan proyek dan membuatnya menjadi sebuah tantangan yang harus diatasi.






Menghadapi Masa Depan yang Cerah

Meskipun Jembrana telah menghadapi sejumlah kendala dalam upayanya untuk menarik investor dan mengembangkan potensinya, ada alasan untuk tetap optimis. Kabupaten ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, pantai yang indah, dan potensi ekonomi yang belum sepenuhnya tergali. Dengan komitmen dari pemerintah pusat dan lokal untuk mengatasi masalah infrastruktur, kepastian hukum yang lebih baik, dan promosi yang kuat, Jembrana dapat menghadapi masa depan yang lebih cerah sebagai destinasi investasi yang menarik dan destinasi wisata yang menjanjikan di Bali.