Rencana Bisnis Syariah
Rencana Bisnis Permodalan Bank Syariah:
Membantu Masyarakat dan Menghindari Riba
Bank Syariah telah menjadi alternatif yang menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi dan bertransaksi dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang melarang riba (bunga). Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan rencana bisnis permodalan dari bank syariah yang menguntungkan bagi masyarakat dan memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah.
Prinsip Dasar Bank Syariah
Bank Syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip Islam, yang meliputi:
1. Larangan Riba: Bank Syariah tidak mengenakan bunga atau riba atas pinjaman uang. Sebaliknya, mereka beroperasi dengan prinsip keuntungan dan kerugian yang bersamaan.
2. Bagi Hasil (Mudharabah): Dalam rencana permodalan, bank syariah berbagi keuntungan dan kerugian dengan nasabahnya. Ini berarti bahwa bank tidak hanya meminjamkan uang, tetapi juga berinvestasi bersama dengan nasabah.
3. Aset Riil: Bank Syariah berfokus pada investasi dalam aset riil, seperti properti atau bisnis yang menghasilkan pendapatan, daripada spekulasi atau aktivitas berisiko tinggi.
4. Kepatuhan Syariah: Semua aktivitas bank harus mematuhi prinsip-prinsip syariah, dan mereka harus memiliki Dewan Pengawas Syariah yang bertugas memastikan kepatuhan ini.
Rencana Bisnis Permodalan Bank Syariah
Rencana bisnis permodalan dari bank syariah mencakup langkah-langkah berikut:
1. Pengumpulan Modal: Bank syariah mengumpulkan modal dari nasabah dan pemegang saham dengan menawarkan produk seperti deposito syariah atau sukuk (obligasi syariah). Modal yang terkumpul akan digunakan untuk investasi yang sesuai dengan prinsip syariah.
2. Investasi yang Sesuai: Bank syariah melakukan investasi dalam aset riil atau proyek bisnis yang menghasilkan pendapatan. Keuntungan dari investasi ini akan dibagi antara bank dan nasabah sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
3. Diversifikasi Portofolio: Bank syariah akan mencari berbagai peluang investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Ini termasuk sektor properti, agrikultur, infrastruktur, dan banyak lagi. Diversifikasi membantu mengurangi risiko investasi.
4. Pendidikan dan Kesadaran: Bank syariah juga berperan dalam mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip syariah dan manfaatnya. Mereka mengedukasi nasabah potensial tentang produk dan layanan yang mereka tawarkan.
5. Kepatuhan dan Transparansi: Bank syariah harus selalu memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah dan memelihara tingkat transparansi yang tinggi. Ini mencakup pelaporan yang jelas tentang keuntungan dan kerugian kepada nasabah.
Manfaat untuk Masyarakat
Bank Syariah yang memiliki rencana bisnis permodalan yang baik dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, termasuk:
Akses ke Keuangan: Mereka memberikan akses ke layanan keuangan kepada mereka yang ingin menghindari riba dan menjalani kehidupan ekonomi sesuai dengan prinsip Islam.
Investasi yang Berkelanjutan: Bank syariah berfokus pada investasi yang berkelanjutan dalam aset riil, yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Pendidikan Keuangan: Dengan mendidik masyarakat tentang prinsip-prinsip syariah, bank syariah membantu meningkatkan literasi keuangan dan kesadaran tentang pilihan keuangan yang etis.
Distribusi Keuntungan: Dalam rencana permodalan bank syariah, keuntungan dibagi secara adil antara bank dan nasabah, sehingga semua pihak merasakan manfaatnya.
Penghindaran Riba: Masyarakat yang menggunakan bank syariah dapat memiliki kedamaian hati karena mereka tahu bahwa mereka tidak terlibat dalam sistem yang melibatkan riba.
Dengan rencana bisnis permodalan yang berfokus pada prinsip-prinsip syariah, bank syariah dapat membantu menciptakan ekosistem keuangan yang adil, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ini merupakan langkah yang positif menuju inklusi keuangan yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Rencana Bisnis Non Syariah
Rencana Bisnis: Penanaman Modal dan Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Rencana bisnis adalah peta jalan yang merinci bagaimana perusahaan akan mencapai tujuan finansialnya. Ini mencakup strategi penanaman modal yang bijaksana serta cara untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya rencana bisnis, penanaman modal, dan perencanaan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang.
Rencana Bisnis: Fondasi Keberhasilan
Rencana bisnis adalah dokumen yang merinci visi, misi, tujuan, dan strategi perusahaan. Ini membantu dalam:
1. Pengambilan Keputusan yang Bijaksana: Rencana bisnis membantu pemilik dan manajemen dalam membuat keputusan berdasarkan analisis data dan proyeksi.
2. Menarik Investor: Investor tertarik pada perusahaan yang memiliki rencana bisnis yang kuat karena ini menunjukkan potensi pengembalian yang lebih baik.
3. Pengelolaan Sumber Daya: Rencana bisnis membantu dalam alokasi sumber daya dengan efisien, termasuk modal, tenaga kerja, dan waktu.
Penanaman Modal: Investasi dalam Masa Depan
Penanaman modal adalah bagian integral dari rencana bisnis yang memungkinkan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang. Ini melibatkan:
1. Investasi Modal: Penanaman modal mencakup pengeluaran untuk aset fisik seperti pabrik, peralatan, dan fasilitas. Investasi ini membantu perusahaan meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi.
2. Investasi dalam Sumber Daya Manusia: Melatih karyawan, meningkatkan keterampilan, dan memperluas tim adalah bentuk penanaman modal yang penting untuk pertumbuhan jangka panjang.
3. Investasi dalam Teknologi: Keberhasilan masa depan seringkali bergantung pada integrasi teknologi baru. Penanaman modal dalam sistem IT yang canggih atau pengembangan produk dan layanan berbasis teknologi adalah contoh investasi ini.
Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Rencana bisnis juga harus mempertimbangkan cara menghasilkan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
1. Keuntungan Jangka Pendek: Ini mencakup pendapatan yang diperoleh dalam periode singkat, seringkali dari penjualan produk atau layanan saat ini. Ini dapat ditingkatkan dengan strategi pemasaran yang efektif, pengelolaan biaya yang cermat, dan peningkatan efisiensi operasional.
2. Keuntungan Jangka Panjang: Ini adalah hasil dari strategi bisnis yang berkelanjutan, seperti pertumbuhan pasar, ekspansi ke wilayah baru, atau diversifikasi portofolio produk dan layanan. Keuntungan jangka panjang seringkali memerlukan waktu dan investasi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Rencana bisnis, penanaman modal, dan perencanaan keuntungan adalah komponen kunci untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan. Rencana bisnis yang kokoh memberikan panduan untuk mengelola sumber daya dan mengambil keputusan strategis. Penanaman modal yang bijaksana adalah investasi dalam masa depan perusahaan. Dan perencanaan keuntungan yang baik mencakup upaya untuk meraih keuntungan dalam jangka pendek serta membangun fondasi untuk pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang. Dengan kombinasi ini, perusahaan memiliki peluang yang lebih baik untuk mencapai tujuan dan memenuhi visi bisnisnya.
ILUSTRASI PEMODELAN RENCANA
Dalam dunia tidak nyata ada
banyak sekali teman yang dapat diajak berbagi dalam urusan Action Plan
property, menjadi teman dalam dunia maya menuju kea rah yang sangat positif ,
ada banyak orang yg mengirim email ke saya meminta diberikan contoh sebuah BUSINESS
PLAN sederhana yang akan dipakainya untuk meyakinkan calon investor alias MPM
(Mitra Pemilik Modal). Dia juga meminta advise, item apa saja yang harus
diketahui oleh investor.
Buat rekan-rekan komunitas
property lain yang ingin tahu masalah ini. Dan business plan yang saya share
disini bukan sekedar teori diatas kertas belaka. Saya pernah menjadi dosen
tetapi dalam hal ini saya bercerita tidak menggunakan ilmu sebagai dosen yang
mengajarkan Arsitektur atau ilmu Struktur yang membuat pusing kepala. Saya
adalah seorang Arsitek yang juga belajar ilmu property, jadi ada banyak hal
yang harus dipelajari dalam ilmu2 dan jurus2 ampuh soal property
Jika anda memiliki keberuntungan
besar mendapatkan Investor dalam proyek property anda, maka itu adalah nilai
tambah yang sangat luar biasa, dimana nyawa perusahaan anda akan semakin sehat.
Investor berasal dari kata
INVEST, jadi hakekatnya mereka itu berinvestasi. Dan defisini INVESTASI menurut
saya adalah "Rasio MODAL terhadap LABA dan terhadap WAKTU". Makin
besar labanya (return on investment), makin menarik investasinya. Makin pendek
waktunya, makin happy investornya. Jadi 3 (tiga) hal diatas, yaitu MODAL, LABA,
dan WAKTU adalah data wajib yang mesti disebutkan di business plan dan
diketahui oleh calon Investor.
Business Plan yang saya buat di
halaman pertama paling atas menyebutkan 3 hal tersebut, yaitu berapa kebutuhan
MODAL untuk mengembangkan proyek, berapa potensi LABA yang menjadi hak
investor, dan berapa lama WAKTU (Umur Proyek). Jika ketiga hal tersebut sudah
disajikan dan menarik bagi investor, maka dia akan melangkah ke sajian data
berikutnya.
Data selanjutnya yang kita
sajikan adalah soal data lahan, harga perolehan lahan dan luasannya. Termasuk
juga berapa efektivitas lahan yang bisa dijual kepada konsumen, karena tidak
semua lahan dapat dipergunakan sebagai kavling yang dapat dijual, pasti harus
berinvestasi dalam bentuk jalan atau infrastructure, Fasos dan Fasum
Mengetahui secara pasti harga
pokok Tanah adalah Bagian yang paling penting yang harus disajikan adalah mencari
HPT (harga pokok tanah). Bagi yang belajar ilmu ekonomi manajemen, pasti anda
mengenal istilah HPP (harga pokok produksi). HPT sebenarnya idem dengan HPP,
ini hanya istilah di bisnis developer.
Hitunglah HPT dengan menambahkan biaya
desain dan perijinan, biaya pematangan lahan, dan biaya overhead cost. Tapi
maaf ilmu menghitung HPT tak bisa saya share disini karena itu sifatnya
teknikal yang sangat seerius, harus melalui simulasi angka-angka. Karena banyak pengusaha property mengabaikan konsep desain dari arsitek, bahkan menipu arsitek dan tidak membayarnya guna mengirit cost pengeluaran, saya harap anda tidak melakukan tehknik tidak jujur seperti ini karena cepat ataupun lambat anda akan terjatuh karena terlalu serakah memakan keuntungan diri sendiri, dan lupa memberikan fee buat seorang Arsitek atau designer, yg kita tahu untuk menjadi arsitek dibutuhkan biaya sekolah di perguruan tinggi yang tidak sedikit"
Hal ini memang pengalaman saya pribadi sebagai Arsitek dimana pengusaha property sangat serakah memakan Laba untung dan lupa dengan design yang harus dia bayar dari jerih payah seorang arsitek, bukan hanya sekali saya mengalaminya tapi sudah lebih dari sepuluh kali tidak dibayar designnya padahal proyeknya berjalan lancar, padahal perjanjian design sudah jelas dengan tanda tangan bermatrai 6000, dampak yang paling buruk pengusaha property dapat kena Black List dalam media-media sosial dan hasilnya tentu pengusaha property yang serahkah yang rugi., Makanya jadi Pengusaha property jangan terlampau serakah, ada baiknya bagi2 untung untuk demi kehidupan yang lebih baik.
Ingat satu Hal : Menjadi Pengusaha Property harus jujur dan adil juga bijaksana, memiliki rasa kemanusiaan, solidaritas yang tinggi, Jika pengusaha naik mobil mewah maka tidak layak membiarkan karyawan anda memakai motor butut yang sudah tua untuk pergi bekerja ke kantor, padahal anda banyak untung dalam bisnis property, ingat satu hal karyawan bukanlah pekerja paksa atau sapi perah" karena mereka layak mendapatkan tunjangan gaji, rumah ataupun kendaraan untuk pergi bekerja ke kantor, jangan sampai karyawan memakai uang gaji sendiri untuk membeli bensin padahal anda sebagai pengusaha property sudah mendapatkan untung yang banyak"
Nah kembali lagi soal HPT
Menghitung
HPT adalah bagian dari teknik membuat ACTION PLAN yang biasanya banyak di
ajarkan di Workshop Properti . Ilmu membuat ACTION PLAN ala Bagoes Property
memakai teori satuan meter persegi (base on square meter=m2).
Jadi semua biaya dikonversi ke
satuan/variabel yang sama, yaitu per meter persegi, supaya bisa dijumlahkan.
Jika anda ditanya soal berikut; 15x + 13y+ 21z = ........ pasti anda tidak bisa
menjawabnya. Akan tetapi jika soalnya sebagai berikut; 15x + 31x + 21x anda bisa
tahu hasilnya yaitu 70x. Jika semua biaya dikonversi dalam satuan per meter
persegi (per m2), maka anda akan bisa menjumlahkannya dan mengetahui berapa HPT nya.
Dengan anda menghitung HPT, maka sekaligus anda sudah membuat Rencana Budget
yang detail untuk setiap item biaya.(perolehan lahan, desain/perijinan,
pematangan lahan, dan overhead cost).
Business Plan adalah menetapkan
berapa target laba. Lazimnya pengembang mencari laba sebesar 1x harga tanah.
Laba proyek yang disebutkan disini adalah laba total. Jadi ini laba keseluruhan
yang akan dibagikan kepada MPT (mitra pemilik tanah) jika kita mesti bagi laba
ke pemilik tanah, laba yang dibagikan kepada MPM (mitra pemilik modal), dan
laba yang menjadi bagian kita selaku MPK (mitra pemilik keahlian).
Data selanjutnya yang perlu
disajikan didalam Business Plan ini adalah simulasi harga jual berdasarkan type
yang kita rencanakan. Kenapa perlu disajikan? Supaya kita tahu dan bisa
menganalisa apakah harga jualnya kompetitif atau tidak dibandingkan harga
pesaingnya. Jika harga masih kompetitif, maka makin menambah keyakinan kita
bahwa proyek ini bakal laku. Jika harganya relatif mahal, maka berarti kita
perlu melakukan koreksi di HPT dengan melakukan reduksi biaya, dan pilihan
terakhir adalah menurunkan target laba.
Menghitung kebutuhan modal mutlak
dilakukan, dan untuk hal ini anda mesti plotting sesuai kondisi riil. Jika
tanah mesti bayar cash, mau tak mau semua harga perolehan lahan masuk didalam
kebutuhan modal. Akan tetapi jika anda hanya perlu membayar uang muka saja
(misal sekian persen), maka anda cukup cantumkan kebutuhan yang jatuh tempo
didalam 6 bulan saja, tak perlu menyebutkan keseluruhan biaya perolehan lahan.
Budget perijinan tentu saja mesti dialokasikan 100%, tak mungkin diangsur atau
dibayar sebagian. Untuk biaya pematangan lahan, cukup anda anggarkan apa yang
akan anda kerjakan didalam 6 bulan pertama saja. begitu pula untuk biaya
overhead cost, anggarkan saja biaya OHC 6 bulan pertama. Kenapa semua hanya 6
bulan? Karena kita berharap ada uang masuk dan piutang yang bisa dipakai untuk
perputaran kebutuhan cashflow kita. Untuk detail lebih lanjut mengenai
menghitung modal ini juga diajarkan di pada Workshop Properti milik tetangga
yang pinter dengan jurud kungfu property.
Bagian terakhir dari Business
Plan adalah menjelaskan berapa hak dan berapa kewajiban dari masing-masing
pihak. Didalam contoh Business Plan ini kebetulan tak ada profit sharing yang
menjadi bagian MPT (mitra pemilik tanah), jadi hanya muncul kewajiban dan hak
MPM alias investor yang tentunya punya kewajiban beneran untuk menyetorkan
modal sesuai kebutuhan yang diperlukan untuk mengembangkan proyek ini.
Sedangkan kita (anda ataupun saya) yang berprosisi sebagai MPK (mitra pemilik
keahlian) punya hak atas profit sharing akan tetapi tidak punya kewajiban
menyetorkan modal. Modal kita adalah tenaga dan waktu dan keahlian.
Sudah saya jelaskan semuanya
meski hanya secara ringkas. Bukan karena saya pelit berbagi, tapi memang tak
mungkin saya menguraikannya panjang lebar yang membuat anda malah bosan
membacanya. Dilihat saja gambar lampiran yang merupakan contoh sebuah Business
Plan.
Sekian aja ya? Semoga cukup
membantu ...
Salam properti !!! -